Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah melihat munculnya kelompok peretas terkenal yang dikenal sebagai Laskar89. Kelompok ini, yang mengambil namanya dari tahun kemerdekaan Indonesia, telah mendapatkan reputasi untuk serangan cyber di situs web pemerintah, perusahaan, dan target lainnya.
Laskar89 pertama kali mendapat perhatian pada tahun 2018 ketika mengklaim bertanggung jawab atas serangkaian serangan terhadap situs web pemerintah sebagai protes terhadap korupsi pemerintah dan pelanggaran hak asasi manusia. Sejak itu kelompok ini melakukan banyak serangan dunia maya, merusak situs web, membocorkan informasi sensitif, dan mengganggu layanan online.
Anggota Laskar89 dikenal karena keahlian teknis mereka dan kemampuan mereka untuk menembus bahkan jaringan yang paling aman. Mereka menggunakan berbagai taktik, termasuk serangan Denial of Service (DDOS) terdistribusi, penipuan phishing, dan teknik rekayasa sosial untuk mendapatkan akses ke target mereka.
Terlepas dari kegiatan ilegal mereka, Laskar89 telah mendapatkan banyak pengikut di Indonesia, dengan banyak orang memandang mereka sebagai Robin Hoods modern yang berjuang melawan korupsi dan ketidakadilan pemerintah. Kelompok ini juga telah menarik perhatian komunitas peretas internasional, yang melihat mereka sebagai sekutu dalam perang melawan penindasan pemerintah.
Namun, tidak semua orang adalah penggemar Laskar89. Pemerintah Indonesia telah menindak kelompok itu, menangkap beberapa anggota dan menutup situs web mereka. Pada tahun 2020, pemerintah mengeluarkan undang -undang keamanan siber yang kontroversial yang memberi pihak berwenang kekuatan luas untuk memantau dan mengendalikan kegiatan online, termasuk menindak kelompok -kelompok peretas seperti Laskar89.
Terlepas dari tantangan ini, Laskar89 terus beroperasi dan melakukan serangan cyber terhadap target mereka. Kelompok ini tetap menjadi duri di sisi pemerintah Indonesia, mengekspos korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia melalui kegiatan peretasan mereka.
Ketika dunia menjadi semakin bergantung pada teknologi dan internet, kelompok -kelompok peretas seperti Laskar89 cenderung menjadi lebih umum. Sementara kegiatan mereka mungkin ilegal, mereka berfungsi sebagai pengingat bahwa internet dapat menjadi alat yang ampuh untuk meminta pertanggungjawaban kekuasaan atas tindakan mereka. Hanya waktu yang akan mengatakan apa yang akan terjadi di masa depan untuk Laskar89 dan kelompok peretas lainnya di seluruh dunia.